Berbicara mengenai rangkaian elektronika sangat erat kaitannya dengan cara kita mengatur tegangan DC pada rangkaian atau alat yang akan kita buat.Pada beberapa kesempatan atau beberapa diskusi kita pasti akan sering mendengar yang namanya IC Pengatur Tegangan atau Voltage Regulator.
Fungsi daripada Integrated CIrcuit ini tidak lain adalah untuk mempertahankan sekaligus memastikan sustu tegangan berada pada level tertentu secara otomatis.
Artinya, Output Tegangan pada Voltage Regulator tidak mendapat pengaruh oleh perubahan Tegangan Input, maupun beban pada Output atau suhu pada suatu rangkaian. KIta tahu bersama bahwa untuk menjalankan atau mengoperasikan peralatan elektronika diperlukan tegangan yang stabil dan terbebas dari noise agar alat tersebut bisa berjalan dengan baik dan benar. Khususnya jika kita mau menjalankan peralatan elektronika yang didalamnya terdapat sebuah mikrokontroler ataupun mikroprocesor.
BACA JUGA : Apa itu Mikrokontroler ?
Skema dari Voltage Regulator atau IC Regulator bisa kita lihat pada alat seperti adaptor yang digunakan untuk memberikan DC Voltage pada PC,Laptop maupun Handphone.
Seringkali kita menemukan banyak sekali tipe ataupun kode dari IC regulator tapi secara umum masing masing dari mereka mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengatur tegangan.Jadi kita tidak usah terlalu membingungkan kode ICnya yang terpenting paham fungsinya
Di pasaran terdapat beberapa pengelompokan dari IC regulator ini, bisa dari jumlah terminalnya ataupun yang lainnya tapi khusus pada kesempatan kali ini kita akan mencoba membagi menjadi 3 golongan yaitu Fixed
Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator dan Switching Voltage
Regulator.
FIXED VOLTAGE REGULATOR
Fix Voltage Regulator adalah sebuah IC yang berfungsi sebagai pengatur tegangan tetap yang nilai atau range-nya tidak dapat kita ubah-ubah.Dengan kata lain nilai tegangannya sudah diatur dari pabrikannya.Jalan yang bisa kita tempuh adalah dengan mencoba mencari tipe IC yang sesuai dengan yang kita butuhkan.Di internet sudah tersebar banyak sekali dataset dataset yang bisa kita baca satu persatu.sebagai contoh untuk IC FIxed ini yaitu IC yang punya kode 7812 artinya mempunyai output tegangan sebesar 12 Volt DC.
IC ini terbagi menjadi 2 macam yaitu
Positif Voltage Regulator dan Negatif Voltage Regulator.Kalau admin patokannnya jika yang jenis positive itu biasanya mempunyai kode awal 78 sedangkankan yang negative punya kode awal 79 dan 2 kode dibelakangnya biasanya untuk nilai output tegangannya bisa 5 Volt ,12Volt ataupun 9 Volt.
gambar IC 7805 dengan tegangan output 5 Volt
ADJUSTABLE VOLTAGE REGULATOR
Mendengar namanya saja kita pasti sudah bisa menebak bahwa IC jenis ini bisa diatur atur range tegangannya.Yap betul sekali,IC jenis ini memungkinkan kita untuk memilih range tegangan yang tepat untuk alat yang akan kita buat.
IC jenis ini juga memiliki bermacam macam jenis yaitu Positive Adjustable Voltage Regulator dan
Negative Adjustable Voltage Regulator.Contoh Positif adjustable voltage regulator yang sering kita lihat adalah IC LM317 yang mempunyai spesifikasi range tegangan antara 1,2 VDC sampai dengan 37 VDC.Untuk yang jenis Negatif Adjustable kita bisa menemukan tipe LM337 dengan spesifikasi yang sama dengan IC LM317.Yang membedakan antara Positive dan Negative Adjustable ini adalah polaritas pada output tegangannya,sedangkan secara garis besar mempunyai cara kerja yang sama.
gambar ic LM317
SWITCHING VOLTAGE REGULATOR
Jika pada saat merangkai rangkaian elekronika kita mau mencoba mengefisiensikan pemakaian energi yang baik serta desain dan cara kerja yang berbeda mungkin kita perlu mencoba Regulator tipe switching ini.Semua it karena tipe ini mempunyai kemampuan untuk mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet.Walaupun jika menggunakan tipe ini maka kita perlu menambahkan beberapa komponen yaitu komponen induktor yang tidak lain kita gunakan sebagai elemen untuk menyimpan energi listrik.
sumber : blog teknikelektronika.com