Perbedaan
Sensor 0-10v dengan 4-20mA
Dalam dunia industri terdapat berbagai macam peralatan yang mengharuskan semuanya berjalan secara otomatis, Hal tersebut tentu membutuhkan suatu alat yang mampu sebagai trigger untuk perputaran suatu siklusnya.Disini diperlukan peran sebuah sensor yang dapat mendeteksi tentang apa yang terjadi pada suatu sistem tersebut.
Sensor memililki peran yang
vital di kondisi ini mengingat beberapa hal tidak dapat diselesaikan
secara baik dan tanpa error oleh manusia yang disini kita analogikan
sebagai operator suatu sistem.Contohnya pada tempat tempat yang
membayakan manusia itu sendiri jika dipaksakan terus menerus maka
akan terjadi ketidakproduktivitasan dalam pemanfaatan waktu sebuah
produksi.
Di dunia ini secara umum kita
mengenal ada 2 jenis Sensor berdasar pada sifatnya yaitu :
1.Sensor
Digital
2.Sensor
Analog
Sebelumnya admin pernah
membahas tentang contoh dari sensor digital yaitu Sensor Proximity
Dan untuk sensor Analognya
admin pernah membahas tentang Sensor RTD
Baca : Fungsi dan Cara kerja Sensor RTD
Baca : Fungsi dan Cara kerja Sensor RTD
Khusus di kesempatan kali ini
kita akan mencoba mengulas tentang Sensor Analog , Tapi mungkin
alangkah lebih baik jika kita sepakati dulu definisi sensor yang akan
kita bahas agar tidak terdapat ketimpangan informasi.
Sensor adalah sebuah
alat yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahan baik itu
besaran secara fisik dan kejadian pada suatu lingkungan.Besaran fisik
disini dapat berupa suhu,kelembapan,pressure atau tekanan.Ketika
sebuah sensor mendeteksi sebuah inputan maka selanjutnya ia akan
berusaha untuk mengkonversi inputan tersebut menjadi sebuah Outputan
yang mudah dimengerti oleh manusia.
Konversi disini dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara dapat melalui sensor itu sendiri
ataupun dengan cara menyalurkan nilai output secara elektronik dan
ditampilkan dalam bentuk informasi yang mudah dipahami.Disini peran
PLC dan HMI serta pengontrol bekerja.
Baca Juga : Apa itu HMI ?
Baca Juga : Apa itu PLC ?
Baca Juga : Apa itu HMI ?
Baca Juga : Apa itu PLC ?
Sensor
Analog
Sensor Analog disini dapat
kita definisikan sebagai suatu sensor yang mengeluarkan sinyal output
secara terus menerus atau kontinu , tentu saja nilai keluaran yang
dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran.
Sensor Analog yang tersedia di
parasan biasanya mempunyai keluaran berupa Tegangan atau Arus.Untuk
tegangan bisa pada rentang 0-10V ,-10V - +10V,0-5V dan untuk Arus
bisa 0-20mA,4-20mA ,semua spesifikasi tersebut biasanya ditampilkan
pada nameplatenya,katakanlah disini Flowmeter maka kita tinggal mencari
nameplatenya atau datasheetnya sesuai dengan nomor seri atau typenya.
Lalu
, Apa Perbedaan Sensor 0-10V dan 4-20mA ?
Perbedaan paling dasar antara
keduanya adalah jika 0-10V menggunakan tegangan untuk mengirimkan
signal data sedangkan 4-20mA menggunakan arus untuk mengirimkan
signal data.Hal yang perlu kita ketahui terkadang ada beberapa alat
yang hanya memungkinkan kita menggunakan sensor dengan tipe tegangan.
Lebih umum, Sensor
dengan menggunakan tegangan sebagai pengirim signal merupakan sensor
yang paling umum kita jumpai.Oleh karena itu bilamana terjadi suatu
masalah kita tidak perlu repot – repot mencari, pasti banyak yang
menjual.Brand nya pun cukup banyak di pasaran contohnya Omron dan
Autonics.
Kemudahan TroubleSolving,Troublesolving atau kemampuan untuk mengatasi suatu gangguan kerusakan atau error memang sangat diperlukan untuk beberapa kondisi,Salah satu keunggulan daripada sensor dengan 0-10V adalah kemudahan untuk mengukur nilai suatu sensor untuk dijadikan analisa.
Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan prinsip pengukuran suatu tegangan yang hanya dengan mempararelkan alat ukur ke sumber.Tentu ini berkebalikan jika kita menggunakan sebuah Sensor 4-20mA karena kita harus mengukur secara seri dengan.Walaupun di pasaran sudah tersedia alat portable untuk mengukur sensor 4-20mA.
Kemudahan TroubleSolving,Troublesolving atau kemampuan untuk mengatasi suatu gangguan kerusakan atau error memang sangat diperlukan untuk beberapa kondisi,Salah satu keunggulan daripada sensor dengan 0-10V adalah kemudahan untuk mengukur nilai suatu sensor untuk dijadikan analisa.
Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan prinsip pengukuran suatu tegangan yang hanya dengan mempararelkan alat ukur ke sumber.Tentu ini berkebalikan jika kita menggunakan sebuah Sensor 4-20mA karena kita harus mengukur secara seri dengan.Walaupun di pasaran sudah tersedia alat portable untuk mengukur sensor 4-20mA.
Tidak kebal Noise,Sensor
0-10V akan sangat terganggu dengan yang namanya noise,noise bisa
berasal dari VFD,Relay ataupun Motor Listrik.Dengan adanya gangguan
tersebut maka hasil pembacaan dari sensor tidak presisi.Sebagian dari solusi yang bisa kita lakukan yaitu memasang sebuah Noise Filter.
Tegangan Jatuh ,Sensor
dengan tegangan sebagai pengirim signal tentu akan menemui masalah
jika letak antara Sensor dengan ruang pengontrol jauh.Hal ini sesuai
dengan bunyi Hukum OHM bahwa “Tegangan sama dengan kuat arus
dikalikan dengan Resistansi atau hambatan”.
Hambatan disini tentu saja ada pada kabel penghantar yang kita gunakan,karena setiap kabel mempunyai hambatan jenis sendiri sendiri dan pasti anda sudah paham akan hal ini.Solusi dari mengatasi Tegangan jatuh ini kita dapat menggunakan penghantaran 3-Wire atau 4-Wire,tentu ini akan sangat memakan banyak biaya yang kita keluarkan.
Hambatan disini tentu saja ada pada kabel penghantar yang kita gunakan,karena setiap kabel mempunyai hambatan jenis sendiri sendiri dan pasti anda sudah paham akan hal ini.Solusi dari mengatasi Tegangan jatuh ini kita dapat menggunakan penghantaran 3-Wire atau 4-Wire,tentu ini akan sangat memakan banyak biaya yang kita keluarkan.
Apa
itu penghantar 3-Wire ,4-Wire ?
Instalasi kabel pada sensor
sebenarnya terbagi menjadi 3 jenis 2-Wire,3-Wire,4-Wire ,Wire disini
adalah banyaknya kabel yang sensor tersebut miliki.Perbedaan dari
ketiga jenis tersebut yaitu :
2-Wire artinya si
sensor hanya memiliki 2 Kabel keluaran sehingga antara kabel untuk
power dan kabel untuk mengirimkan data menjadi satu.Jika kita
hubungkan dengan sebuah PLC maka 2-Wire Sensor mempunyai sumber
tegangan yang sama dengan PLC.
3-Wire artinya si
sensor mempunyai 3 Kabel keluaran , kabel pertama biasanya
dihubungkan dengan power +24V dari power supply lain ,kabel kedua
dihubungkan dengan -Power supply PLC ,data -ke PLC dan kabel ketiga
untuk data +ke PLC.
4-Wire artinya sensor
memiliki 4 Kabel keluaran, 2 kabel difungsikan untuk transmisi data
dan 2 Kabel berikutnya digunakan untuk Power dari sensor tersebut.
Bagaimana
dengan Sensor 4-20mA ?
Sensor
dengan menggunakan arus untuk mengrimkan signal akan banyak memiliki
kelebihan.Hal yang mendasari ini adalah bunyi Hukum Kirchof yang
pertama yaitu “Arus Total yang masuk melalui suatu
titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus
total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Dari pernyataan ini kita bisa tarik sebuah kesimpulan bahwa transmisi data dengan menggunakan arus lebih bagus karena tidak ada yang namanya arus jatuh .Selain itu 4-20mA sensor juga cukup menggunakan 2-Wire , tentu ini lebih irit kabel bukan?.
Dari pernyataan ini kita bisa tarik sebuah kesimpulan bahwa transmisi data dengan menggunakan arus lebih bagus karena tidak ada yang namanya arus jatuh .Selain itu 4-20mA sensor juga cukup menggunakan 2-Wire , tentu ini lebih irit kabel bukan?.
Untuk lingkungan
yang mempunyai Noise tinggi Sensor 4-20mA lebih direkomendasikan
dibandingkan dengan Sensor 0-10V.Sensor 4-20mA juga bagus untuk
deteksi error suatu alat , 4 mA menunjukan alat tidak bekerja , dan
bila lebih dari 20mA atau kurang dari 4mA bisa dipastikan sensor
tersebut error atau rusak.
Direkomendasikan
juga untuk lingkungan yang termasuk dalam kategori Hazardous area
karena dengan arus 20mA tidak cukup untuk membuat sebuah percikan api
yang membahayakan area tersebut.
Pertimbangan daya
yang digunakan serta letak sensor dengan ruang pengontrol bisa
menjadi alasan kita memilih sensor tipe 4-20mA ini.Alasan lain kita
bisa mengacu pada ISA-50.00.01-1975 (R2012)
mengenai “Compatibility of Analog Signals for Electronic
Industrial Process Instruments“, men-standard-kan
sinyal untuk arus listrik sebesar 4-20mA.
Walaupun begitu
mungkin dalam beberapa kondisi kita akan menemukan bahwa harga sensor
berbasis 4-20mA lebih sedikit mahal dibandingkan dengan sensor
berbasis 0-10V , Semua itu tertutupi dengan kehandalannya.
Kesimpulan
Dari penjelasan
singkat diatas kita dapat menyimpulkan bahwa :
1.Sensor 4-20mA
lebih bagus dibandingkan dengan 0-10V alasannya karena transmisi data
menggunakan sensor 4-20mA lebih tahan terhadap noise dan juga lebih
bagus dalam merepresentasikan 0-100% skala nilai variabel suatu
proses.
2.Dalam menentukan
sensor yang mau kita pakai kita perlu tahu lebih dahulu tentang jarak
antara sensor dengan pengontrol,Kondisi lingkungan serta kemampuan pengontrol
yang digunakan.Ini perlu agar kita dapat menggunakan alat yang tepat
pada kondisi yang tepat.
3.Untuk mendapatkan
nilai yang presisi antara pembacaan sensor dengan keadaan yang ada di
lapangan sebaiknya kita melakukan kalibrasi secara berkala bisa
sebulan sekali,ataupun bahkan setahun sekali, terutama ini ditujukan
pada sistem yang memerlukan tingkat keakuratan yang tinggi seperti
minyak dan gas.
Sekian pembahasan
singkat mengenai “Perbedaan Sensor 0-10V dengan 4-20mA”
,bilamana ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, dan bila
berkenan untuk memberikan kritik dan saran tentang tulisan ini.Semoga
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sumber Referensi